Suatu hari al-Hajjaj berbekam. Ketika baru saja memulai pekerjaannya, si tukang bekam berkata, "Senang sekali seandainya Tuan mau menceritakan kepadaku tentang ceritamu dengan Ibnu al-Asy'ats. Maksudku mengapa ia sampai berani menentangmu?"
"Selesaikan dahulu pekerjaanmu ini. Nanti pasti akan aku ceritakan padamu," jawab al-Hajjaj.
Berkali-kali tukang bekam itu mengulangi permintaannya. Dan, berkali-kali pula al-Hajjaj meyakinkan bahwa ia akan memenuhinya setelah selesai berbekam. Begitu selesai berbekam dan membereskan segala sesuatunya, termasuk membersihkan darah, al-Hajjaj memerintahkan supaya memanggil si tukang bekam.
"Aku tadi sudah berjanji kepadamu akan mengungkapkan ceritaku dengan Ibnu al-Asy'ats. Bahkan, aku telah bersumpah segala." "Baiklah, sekarang akan aku penuhi," kata al-Hajjaj.
"Terima kasih, Tuan masih ingat," kata si tukang bekam.
Tiba-tiba al-Hajjaj berteriak memanggil pelayan agar mengambil cambuk. Tidak lama kemudian si pelayan muncul dengan membawa cambuk. Si tukang bekam disuruh telanjang. Setelah panjang lebar mengungkapkan cerita dirinya dengan Ibnu al-Asy'ats, al-Hajjaj lalu
menghajar si tukang bekam dengan cambuk sebanyak lima ratus kali, sehingga tubuhnya babak belur dan hampir mati.
"Aku telah penuhi janjiku kepadamu. Lain kali jika kamu memintaku menceritakan pengalamanku dengan selain Ibnu al-Asy'ats tentu akan aku penuhi lagi, asal dengan syarat seperti ini," kata al-Hajjaj.
Sumber: al-Wuzara, Hilal bin Muhsin al-Shabi'i
Tukang Bekam Bersama al-Hajjaj
Tags
Artikel Terkait
- Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang boleh berbicara terus dengan Allah S.W.T Setiap k
- Di saat aku berada di ruang mayat, seorang pemuda datang dengan tergopoh-gopoh. Ia berkat
- Dalam kitab At-Tahrim disebutkan bahwa pada masa pemerintahan Bani Umayyah ada seorang wa
- Ada seorang kawan bercerita tentang seorang pedagang di Saudi Arabia. Pada awal dia menit
- Surat Al-Fatihah yang setiap hari kita baca di dalam shalat, ternyata merupakan obat yang
- Seorang lelaki sedang melakukan ibadah wuquf di padang Arafah. Di tangannya menggenggam t
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon