Ilang-Ilangan Endhog Siji
Pepatah Jawa di atas berarti kehilangan satu telur. Pepatah Jawa ini secara luas ingin menyatakan tentang kepasrahan atau keputusasaan seseorang (biasanya orang tua) atas perilaku anaknya yang dianggap sudah di luar batas.
Hal ini dapat dicontohkan misalnya dengan perilaku seorang anak yang demikian durhaka, jahat, brengsek, dan tidak bisa dinasihati lagi. Apa pun nasihat dan oleh siapa pun nasihat itu diberikan seolah memang sudah tidak mempan lagi. Menghadapi hal yang demikian ini biasanya orang tua akan menyerah atau putus asa. Harapan tentang hal-hal yang baik pada anaknya bisa pupus seketika. Dalam kondisi semacam ini orang tua bisa pasrah atau melepaskan harapannya atas anaknya. Dalam hal seperti ini orang tua bisa merasa ikhlas atau melupakan anaknya yang sudah bisa ditolong lagi tersebut.
Harapan orang tua akan ditambatkan pada anak-anaknya yang lain. Ibarat induk mengerami telur dalam jumlah lebih dari satu, sebuah telur telah direlakannya hilang.
Ilang-Ilangan Endhog Siji
Tags
Artikel Terkait
- Kesrimpet Bebed Kesandhung GelungPepatah Jawa ini secara harfiah berarti terjerat bebed (
- Urip iku kadya wewayangan, lemampah sanetran kadya ing tangane dalang. Artinya kehid
- Sapa Gawe Bakal NganggoPeribahasa atau pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti siapa
- Kebo Nyusu GudelPepatah tersebut di atas secara harfiah berarti kerbau menyusu gudel. Gud
- Kenes Ora EthesArtinya: Sombong (harta) tapi Botol (Bodoh dan Tolol)Antara kesombongan da
- Napakake Anak PutuPepatah Jawa di atas secar harfiah berarti bertapa untuk anak cucu. Nap
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon