Dudu Sanak Dudu Kadang, Yen Mati Melu Kelangan
Artinya, dudu sanak (bukan saudara), dudu kadang (bukan kerabat), yen mati (kalau meninggal), melu kelangan (ikut kehilangan). Peribahasa ini merupakan gambaran mengenai eratnya sistem kekerabatan di Jawa, dimana semua warga dihargai tanpa membeda-bedakan keturunan maupun hubungan darah yang ada. Meskipun orang lain, kalau yang bersangkutan mau menyatu atau membaur, maka mereka akan menghargai dan menganggapnya seperti keluarga sendiri.
Orang Jawa memiliki semangat persaudaraan yang tinggi. Semangat itu membuat mereka mudah bergaul, menjalin persahabatan dengan siapa saja. Sebab, persaudaraan (patembayatan) merupakan cara yang ideal untuk menemukan ketenteraman hidup. Di Jawa, menghormati orang lain (misalnya, tamu) sangatlah diutamakan. Terlebih jika sosok itu telah berjasa. Menghormatinya pun akan diwujudkan dengan bermacam cara, sekaligus menjadi manivestasi balas budi kepada sang pemberi jasa. Karena itulah, ketika sosok yang sangat dihormati dan dihargai itu meninggal, mereka akan benar-benar berduka dan merasa sangat kehilangan. Bahkan, terkadang lebih berduka daripada ketika menghadapi kematian sanak kerabat sendiri.
Dudu Sanak Dudu Kadang, Yen Mati Melu Kelangan
Tags
Artikel Terkait
- Jer Basuki Mawa BeaArtinya: Setiap keberhasilan ada harga yang dibayar.Dalam dunia bisnis
- Ciri Wanci Lali Ginawa MatiArtinya: Hal buruk yang hanya bisa dirubah setelah mati.Gajah
- Eling Sangkan Paraning DumadiArtinya, eling (ingat), sangkan paraning dumadi (asal dan tu
- Gusti Allah Dhuwit,Nabine JaritPepatah Jawa ini secara harfiah berarti Gusti Allahnya uan
- Gupak Pulute Ora Mangan NangkanePepatah Jawa ini secara harfiah berarti tidak makan nangk
- Tuna Satak Bathi SanakPepatah Jawa ini secara harfiah berarti rugi satu tak (satu ukuran
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon