Gelem Jamure Emoh Watange
Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti mau jamurnya tidak mau bangkainya.
Pepatah tersebut secara luas ingin menggambarkan keadaan (seseorang) yang hanya mau enaknya tetapi tidak mau jerih payahnya. Hal ini bisa dicontohkan dengan misalnya sebuah perhelatan besar di sebuah dusun atau organisasi. Ketika persiapan, kerja bakti, dan lain-lain sedang dilakukan ada orang yang tidak mau terlibat karena mungkin takut kotor, takut capai, takut dianggap pekerja kasar, takut dianggap sebagi buruh yang tidak berkelas, dan sebagainya.
Akan tetapi ketika perhelatan itu sukses, maka orang yang tadinya tidak mau bekerja kasar itu tiba-tiba mengaku-aku bahwa dialah perancang atau arsiteknya. Jadi dialah yang patut diberi aplaus atau pujian. Bukan yang lain.
Contoh lain dari pepatah ini bisa juga dilihat misalnya dalam sebuah kerja bareng masak-memasak. Ketika semua orang terlibat urusn memasak, ada satu dua orang yang hanya berlaku atau berlagak seperti mandor. Akan tetapi begitu masakan itu matang orang yang berlagak seperti mandor itu justru yang makan pertama kali bahkan tidak memikirkan cukup tidaknya makanan tersebut bagi orang lain yang telah mempersiapkannya.
Gelem Jamure Emoh Watange
Tags
Artikel Terkait
- Bener Ketenger, Becik Ketitik, Ala Ketara Artinya, bener ketenger (benar ditandai), becik
- Jembar SegaraneArtinya: Berjiwa besar memaafkan.Setiap hari kita disugguhi dari berbagai
- Tunggak Jarak Mranjak Tunggak Jati MatiPepatah Jawa ini secara harfiah berarti tunggak (p
- Kesrimpet Bebed Kesandhung GelungPepatah Jawa ini secara harfiah berarti terjerat bebed (
- Aja Nguthik-uthik Macan TuruArtinya, aja nguthik-uthik (jangan mengusik), macan turu (har
- Ngalasake Negara Artinya: “Tidak nurut aturan negara”Kehidupan berbangsa dan bertanah air
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon