Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani
Artinya, di depan memberikan suri teladan, di tengah membangun kemauan dan semangat, di belakang mengikuti sambil mengoreksi dan menjada keselamatan semuanya. Peribahasa ini berasal dari semboyan yang digali oleh Ki Hajar Dewantara. Semula, semboyan ini lebih ditujukan kepada pamong (guru) di lingkungan Taman Siswa. Tetapi, akhirnya meluas menjadi acuan bagi para pemimpin, guru, orang tua, serta siapa pun yang tugasnya berkaitan dengan banyak kalangan.
Hakikat peribahasa ini mengingatkan, siapa pun yang berada di depan, pasti akan menjadi fokus perhatian. Oleh karena itu, dia harus menjaga perilakunya sebaik mungkin karena sikap dan perbuatannya akan menjadi contoh dan ditiru orang lain. Ketika berada di tengah (di antara banyak orang), dia akan mengetahui, mendengar, dan merasakan banyak hal yang berhubungan dengan komunitas tersebut. Karena itulah, dia harus memotivasi dan menyemangati agar orang-orang yang dipimpinnya dapat mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Ketika di belakang, dia akan mengetahui banyak hal yang telah terjadi. Mengerti mana yang benar dan yang salah, mana yang tepat dan yang meleset. Oleh karena itu, dia harus dapat memberikan arahan yang jelas dan tepat, demi menjaga keselamatan dan ketenteraman semuanya.
Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani
Tags
Artikel Terkait
- Urip iku kadya wewayangan, lemampah sanetran kadya ing tangane dalang. Artinya kehid
- Omahe Dhewe, Meksa Luwih Becik Ing Omahe Dhewe Artinya: Sebagus-bagusnya rumah lain, masi
- Gelem Jamure Emoh WatangePepatah Jawa di atas secara harfiah berarti mau jamurnya tidak m
- Ajining Raga Dumuning Ana Ing BusanaSecara harfiah pepatah tersebut di atas berarti harga
- Amemayu Hayuning BuwonoPepatah Jawa ini secara harfiah berati mempercantik kecantikan dun
- Sadumuk Bathuk Sanyari Bumi Ditohi Pati Pepatah Jawa ini secara harfiah berarti satu sent
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon